Dari Nabi صلّى اللّه
عليه وسلّم bersabda:
إِذَا عَطَسَ أَحَدُكُمْ
فَلْيَقُلْ: اَلْحَمْدُ الله, وَلْيَقُلْ لَهُ أَخُوهُ يَرْحَمُكَ الله, فَإِذَا قَالَ
لَهُ يَرْحَمُكَ الله, فَلْيَقُلْ يَهْدِيكُمُ الله, وَيُصْلِحُ بَالَكُمْ ) أَخْرَجَهُ
اَلْبُخَارِيُّ
‼ Jika salah seorang dari kalian bersin maka
hendaknya dia mengatakan "Alhamdulillaah". Dan saudaranya yang
mendengarnya mengucapkan "Yarhamukallaah". Jika saudaranya
mengucapkan yarhamukallaah maka yang bersin tadi menjawab lagi dengan
mengatakan "Yahdikumullaah wa yushlihu baa lakum" (semoga Allah
memberi petunjuk kepada kalian dan semoga Allah meluruskan/memperbaiki
urusanmu.
(Hadits
diriwayatkan oleh Imam Al-Bukhari)
〰〰〰
Hadits ini
berkaitan tentang adab bersin dan adab orang yang mendengar bersin.
✅ Pertama
berkaitan dengan orang yang bersin.
Orang yang
bersin, dia telah mendapatkan nikmat dari Allah سبحانه وتعالى. Sehingga tatkala
dia bersin keluar kotoran dari tubuhnya dan dia merasa lebih ringan daripada
dia bersin tersebut terpendam dalam dirinya. Maka hendaknya dia mengucapkan
"Alhamdulillaah".
Dan sebagian
orang menyatakan bahwasanya bersin menunjukkan sehatnya seseorang. Dia tidak
berbicara tentang orang yang bersin melulu, menunjukkan dia sakit, tidak. Tapi
kita berbicara tentang yang bersin terkadang yang dialami oleh seseorang, ini
adalah nikmat yang menunjukkan tubuhnya sehat sehingga keluar dari tubuhnya
hawa tersebut sehingga dia mengucapkan "Alhamdulillaah".
Dan ini
peringatan bagi kita, kalau bersin, sekedar bersin kita dianjurkan untuk
mengucapkan "Alhamdulillaah", memuji Allah atas nikmat tersebut.
Bagaimana lagi dengan nikmat-nikmat yang lain? Oleh karenanya hendaknya sering
kita memuji Allah tatkala kita berdzikir alhamdulillaah setelah shalat,
benar-benar kita renungkan makna alhamdulillaah. Bahwasanya terlalu banyak
nikmat yang Allah berikan kepada kita, yang terkadang kita lupa untuk bersyukur
kepada Allah سبحانه وتعالى, lupa untuk memuji Allah سبحانه وتعالى yang
memudahkan nikmat tersebut kepada kita.
Kemudian tatkala
dia bersin, hendaknya dia memperhatikan adab. Sebagaimana Nabi صلّى اللّه عليه وسلّم
tatkala dia Rasulullah bersin, wadho'a yadahu fi fihi. Rasulullah kalau bersin
beliau meletakkan tangan beliau di mulutnya atau meletakkan bajunya sehingga
tidak tersebar kemana-mana. Kemudian beliau melemahkan suara beliau tatkala
bersin.
Oleh karena
seseorang tatkala bersin jangan dia menggelegar dengan sekeras-kerasnya,
kemudian lehernya atau kepalanya dipalingkan ke kanan dan ke kiri sehingga
tersebarlah virus-virusnya, tidak.
Tapi dia berusaha
mengecilkan suaranya dan berusaha menutup mulutnya. Ini adab dalam bersin
sehingga dia tidak mengganggu orang lain. Karena ada orang yang tatkala bersin
menggelegar, sengaja, ada orang yang tidak sengaja, tidak mampu menahan suaranya.
Ini mendapat udzur. Tapi ada yang sengaja untuk melepaskan suaranya, ini tidak
diperbolehkan.
✅ Kemudian adab
orang yang mendengar tatkala mendengar seorang bersin maka dia menjawab
"Yarhamukallaah" (semoga Allah memberi rahmat kepada engkau). Engkau
telah mendapatkan nikmat maka semoga Allah menambah rahmat kepada engkau.
Para ulama
berbicara tentang bagaimana kalau ada orang yang tidak mengucapkan
alhamdulillaah. Kita tidak mengucapkan yarhamukallaah kepada dia.
✒
Dalam hadits disebutkan:
عَطَسَ رَجُلَانِ عِنْدَ
النَّبِيِّ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَشَمَّتَ أَحَدَهُمَا وَلَمْ يُشَمِّتْ
الْآخَرَ ، فَقِيلَ لَهُ فَقَالَ :(هَذَا حَمِدَ الله ، وَهَذَا لَمْ يَحْمَدْ الله)
Ada 2 orang yang
bersin disisi Nabi maka Nabi mengucapkan "Yarhamukallaah" kepada
satunya dan satunya Nabi tidak mengucapkan yarhamukallaah. Maka orang yang
tidak diucapkan yarhamukallaah protes, ya Rasulullah:
سَمَّتْ هَذَا ، وَلَمْ
تُشَمِّتْنِي
Engkau mengucap
yarhamukallaah kepada si fulan adapun kepada aku tidak, maka Nabi mengatakan:
إِنَّ هَذَا حَمِدَ
اللَّهَ, وَ لَمْ تَحْمَدِ اللّهَ
Oleh karenanya,
orang yang bersin tidak mengucapkan alhamdulillaah, maka kita tidak menjawab
yarhamukallaah.
✏
Diriwayatkan dari Ibnul Mubarok رحمه اللّه, tatkala ada seseorang bersin di
hadapan Ibnul Mubarok dan dia tidak mengucapkan alhamdulillaah maka Ibnul
Mubarok bertanya pada dia "Apa yang diucapkan oleh orang yang bersin?
". Orang ini pun mengatakan "Alhamdulillaah", maka Ibnu Mubarok
kemudian mengucapkan "Yarhamukallaah". Seakan-akan mengingatkan
kepada orang tersebut, terkadang seseorang lupa mengucapkan alhamdulillaah atau
karena saking sibuknya lupa untuk mengucapkan alhamdulillaah maka boleh kita
mengingatkan dia agar kita mengucapkan yarhamukallaah kepada dia.
❓Kemudian apa
hukum mengucapkan yarhamukallaah?
Ada khilaf di
antara para ulama.
🔹Ada yang
mengatakan fardhu 'ain (setiap orang yang mendengar harus mengucapkan
yarhamukallaah)
🔹Ada yang
mengatakan fardhu kifayah (cukup sebagian orang yang mengucapkan
yarhamukallaah)
🔹Ada yang
mengatakan sunnah secara mutlak.
❗Tapi kita
berusaha menghidupkan sunnah ini, apa hukumnya sunnah, apakah fardhu kifayah
atau fardhu 'ain, kita berusaha mengucapkan yarhamukallaah kepada saudara kita
yang bersin.
✅ Kemudian
setelah kita mengucapkan "yarhamukallaah" maka orang yang bersin tadi
mengucapkan "yahdikumullaah wa yushlihu baa lakum", balik mendo'akan
orang yang telah mendo'akannya dengan berdo'a semoga Allah memberi hidayah
kepadamu dan semoga Allah meluruskan urusanmu.
Sungguh indah
adab yang diajarkan oleh Nabi صلّى اللّه عليه وسلّم, saling mendo'akan di
antara sesama muslim, menghilangkan rasa hasad, menghilangkan rasa dengki.
Bayangkan jika
seorang saling mendo'akan di antara mereka, dan ini mempererat tali ukhuwah di
antara kaum muslimin. Sangat dituntut untuk mempererat tali ukhuwah (tali
persaudaraan) di antara kaum muslimin. Dan sangat dituntut untuk menghilangkan
segala sebab-sebab yang bisa menumbuhkan perpecahan, perselisihan, buruk sangka
dan yang lain-lainnya.
❓ Terakhir
sebelum kita tutup majlis kita yaitu pembahasan tentang bagaimana orang yang
sakit yang bersin berulang-ulang?
✅ Maka yang wajib
bagi kita adalah untuk mengucapkan yarhamukallaah sekali saja. Ada yang mengatakan
sampai 3 kali disunnahkan, lebih dari itu tidak perlu.
✒
Disebutkan dalam hadits Salamah ibnil Akwa رضي اللّه عنه, bahwasanya dia
mendengar Nabi صلّى اللّه عليه وسلّم dan ada seorang yang bersin di sisi Nabi صلّى
اللّه عليه وسلّم, maka Nabi mengatakan "Yarhamukallaah". ثُمَّ عَطَشَ
أُخْرَ (kemudian orang ini bersin lagi), kemudian Rasulullah صلّى اللّه عليه وسلّم
mengatakan اَلرَّجُلُ مَزْكُوْمٌ si fulan ini sedang sakit flu.
Oleh karenanya
ini isyarat dari Nabi صلّى اللّه عليه وسلّم kalau ternyata orang ini bersinnya
tidak wajar. Namun karena sakit maka kita rubah do'a, do'anya bukan lagi
"yarhamukallaah" tapi kita mendo'akan "syafakallaah"
(semoga Allah menyembuhkanmu) atau do'a-do'a yang berkaitan dengan orang yang
sakit.
Demikian,
wabillaahittaufiq walhidayah.
والسلام عليكم ورحمة
اللّه وبركاته
📝 Tim
Transkrip Materi BiAS
No comments:
Post a Comment