Guru saya pernah
mengatakan:
Bila engkau
menginginkan sesuatu, maka berdo'alah agar Allah mengaruniakan hal itu untuk
saudaramu, karena malaikat akan mengaminkan do'amu dan memohonkan permintaan
yang sama untukmu. Sehingga saudaramu mendapatkan do'a darimu sementara engkau
mendapatkan do'a dari malaikat.
Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
دَعْوَةُ الْمَرْءِ
الْمُسْلِمِ لأَخِيْهِ بِظَهْرِ الْغَيْبِ مُسْتَجَابَةٌ عِنْدَ رَأْسِهِ مَلَكٌ مُوَكَّلٌ.
كُلَّمَا دَعَا ِلأَخِيْهِ بِخَيْرٍ، قَالَ الْمَلَكُ الْمُوَكَّلُ بِهِ: آمِيْنَ.
وَلَكَ بِمِثْلٍ.
‘Do’a seorang
muslim untuk saudaranya yang dilakukan tanpa sepengetahuan orang yang
dido’akannya adalah do’a yang mustajab (akan dikabulkan). Pada kepalanya ada
Malaikat yang menjadi wakil baginya. Setiap kali dia berdo’a untuk saudaranya
dengan sebuah kebaikan, maka Malaikat tersebut berkata: ‘Aamiin dan engkau pun
mendapatkan apa yang ia dapatkan.’” (HR. Muslim)
Catatan:
Dalam mendoakan
orang lain tidak ada ketentuan bahwa jarak antara anda dan orang yang didoakan
harus berjauhan, yang terpenting adalah orang yang kita doakan itu tidak
mengetahui kalau kita sedang mendoakan kebaikan untuknya. Jadi meskipun dia
berada dihadapan kita, lalu kita mendoakannya dengan suara lirih tanpa
sepengetahuannya, maka kita termasuk orang yang di maksud pada hadits di atas.
Hal ini sebagaimana yang dijelaskan oleh Al Adzim Abadi dalam Aun Al Ma'buud:
04: 275-275
Wallahu a'lam
✏ Ditulis oleh Ustadz Aan Chandra Thalib حفظه الله تعالى
No comments:
Post a Comment