Ini tentang
Ibunda Hajar alaihas salam. Bukan tentang benar-tidaknya status beliau sebagai
istri kedua dari Khalilullah, Ibrahim alahis salam. Akan tetapi, ini tentang
beliau sebagai seorang wanita agung yang
meninggalkan jejak keteladanan.
Dari mulut Ibunda
Hajar alaihas salam ini, Nabi Ibrahim alaihis salam mendengar ucapan,
"Allahkah yang memerintahkan ini kepadamu? Jika demikian, Allah tidak
mungkin akan menelantarkan kami."
Dan di kemudian
hari, dari anak yang dilahirkan oleh wanita agung ini, Abul Anbiya' alaihis salam mendengar ucapan,
"Wahai Ayah, laksanakan perintah Allah yang diprintahkan kepadamu, insya
Allah, Ayah akan mendapatiku termasuk orang yang sabar."
Ikhwanii
al-ahibbah.. Perhatikan dan bandingkan kedua ucapan di atas. Yang satu
diucapkan oleh sang ibu, yang lain diucapkan oleh si anak. Betapa miripnya
kedua ucapan itu. Inilah pewarisan. Bukan pewarisan genetika semata, seperti
ibu berkulit putih, berhidung mancung, berambut ikal, atau sifat fisik lainnya
yang mewariskan sifat fisik yang serupa kepada anaknya.Ini lebih berharga
daripada pewarisan yang bersifat biologis semacam itu. Ini pewarisan keyakinan
kepada Allah. Ibu yang begitu tsiqah kepada Allah telah mewariskan ketsiqahan
yang sama kepada putranya.
Inilah yang kita
ingin tarbiyahkan kepada istri-istri kita. Jangan anggap istri kita sebatas
pemuas syahwat, tukang cuci, atau tukang masak bagi kita. Tapi, mereka adalah
wanita-wanita yang jauh lebih mulia dari itu. Mereka adalah madrasah pertama
bagi anak-anak kita.
Kita ingin,
wanita yang menjadi pendamping hidup kita itu,
tidak hanya bisa mewariskan wajah rupawan atau harta kekayaan. Tetapi,
wanita yang akan mewariskan keshalihan dan keagungan kepada anak-anak kita.
Mewariskan keteguhan keyakinannya kepada Allah ketika menjalankan perintah-Nya.
Kata Ahmad
Syauqi,
"Ibu adalah
madrasah pertama
jika kau siapkan
ibu yang hebat, berarti engkau telah menyiapkan sebuah generasi yang hebat
pula"
Baarakallahi
fiikum.. Jama'anallaahu fii jannatihi ma'an nabiyyiin wash shiddiiqiin,
wasy-syuhadaa'i wash-shaalihiin. Aamiin.
No comments:
Post a Comment