Allah berfirman:
أَلَمْ تَرَ أَنَّ
اللَّهَ يُزْجِي سَحَابًا ثُمَّ يُؤَلِّفُ بَيْنَهُ ثُمَّ يَجْعَلُهُ رُكَامًا فَتَرَى
الْوَدْقَ يَخْرُجُ مِنْ خِلَالِهِ وَيُنَزِّلُ مِنَ السَّمَاءِ مِن جِبَالٍ فِيهَا
مِن بَرَدٍ فَيُصِيبُ بِهِ مَن يَشَاءُ وَيَصْرِفُهُ عَن مَّن يَشَاءُ يَكَادُ سَنَا
بَرْقِهِ يَذْهَبُ بِالْأَبْصَارِ
"Tidakkah engkau melihat bahwa Allah
menjadikan awan bergerak perlahan, kemudian mengumpulkannya, lalu Dia
menjadikan bertumpuk-tumpuk, lalu engkau lihat hujan keluar dari
celah-celahnya. Dia juga menurunkan (butiran-butiran) es dari langit, yaitu
dari gumpalan-gumpalan awan seperti gunung-gunung, maka ditimpakannya itu
kepada siapa yang Dia kehendaki dan dihindarkan-Nya dari siapa yang Dia
dikehendaki. Kilauan kilatnya hampir-hampir menghilangkan penglihatan."
(QS 24 An-Nur: 43).
Pada ayat diatas
Allah mengarahkan pula perhatian Nabi SAW dan manusia agar merenungkan
bagaimana Allah menghalau awan dgn kekuasaanNya dr suatu tempat ke tempat yg
lain kmdn mengumpulkan awan-awan yg berarak itu pd suatu daerah, shg terjadilah
tumpukan awan yg berat berwarna hitam, seakan-akan awan itu gunung-gunung besar
yg berjalan di angkasa.
Dgn dmkn turunlah
hujan lebat di daerah itu dan kadang-kadang hujan itu bercampur dgn es.
Dgn hujan lebat
itu kadang-kadang manusia di bumi mendapat rahmat dan keuntungan yg besar, krn
sawah dan ladang yg sdh kering akibat musim kemarau, menjadi subur kembali dan
tumbuhlah berbagai macam tanaman dgn suburnya shg manusia dapat memetik
hasilnya dgn senang dan gembira.
Ttp ada pula
huhan yg lebat dan terus menerus turunnya dan menyebabkan terjadinya banjir di
mana-mana shg terendamlah sawah ladang itu bahkan terendamlah suatu kampung
seluruhnya, mk hujan lebat itu menjadi malapetaka bg org yg ditimpanya bukan
sbg rahmat yg menguntungkan.
Semua itu terjadi
menurut iradah dan kehendakNya, sampai skrg blm ada suatu ilmu pun yg dpt
mengatur perkisaran angin dan perjalanan awan shg tdk akan terjadi banjir dan
malapetaka itu. Dimana-mana terjadi topan dan hujan lebat yg membahayakan ttp
para ahli ilmu pengetahuan tetap mengangkat bahu krn tdk dapat mengatasinya.
Semua ini
menunjukkan kekuasaan Allah, ditimpakan rahmat dan nikmat kepada siapa yg di
kehendakiNya, dan di timpakanNya musibah dan malapetaka kpd siapa yg di
kehendakiNya.
Diantara keanehan
alam yg dpt dilihat manusia ialah terjadinya kilat yg sambung-bersambung di
waktu langit mendung dan dekat dgn turunnya hujan, kejadiannya guruh dan petir
yg dahsyat dan bergemuruh. Meskipun ahli ilmu pengetahuan dpt menganalisa sebab
musababnya kejadian itu, ttp mrk tdk dpt menguasai dan mengendalikannya.
Bakankah ini suatu bukti pula bagi kekuasaan Allah?. (Tafsir Al-Qur'an
Kementrian Agama RI, 1980).
@mangestiwaluyos
Pin BB: 2B8B947E
No comments:
Post a Comment