Monday, January 19, 2015

🌺Penyakit Futur dan Terapinya

💥Meskipun futur merupakan perkara yang lumrah terjadi pada seorang manusia, tetapi membiarkannya berlarut-larut bisa mematikan hati yang menderitanya dan pengobatannya jadi lebih sulit. Ingatlah seberapa pun keimanan kita pasti penyakit ini akan menghampiri. Begitu pun para sahabat Rasulullah pada masanya juga mengalaminya. Allah berfirman mengisahkan pertanyaan Para Sahabat yang menunjukkan futurnya, "Apakah kalian mengira bahwa kalian akan masuk surga, padahal belum datang pada kalian (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kalian? Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya : "Bilakah datangnya pertolongan Allah?" Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu sangatlah dekat". (QS Al Baqarah :214).
Penyakit futur dan malas banyak menjangkiti orang-orang yang menuntut ilmu agama dan juga orang-orang yang berusaha menapaki jalan kebenaran. Futur memiliki banyak dan bermacam-macam sebab. Apabila seorang muslim selamat dari sebagiannya, maka sedikit sekali kemungkinan selamat dari yang lainnya. Sebab-sebab ini sebagiannya ada yang bersifat umum dan ada yang bersifat khusus. Futur adalah penyakit yang sangat ganas, namun tidaklah Allah menurunkan penyakit melainkan Dia pun menurunkan obatnya. Akan mengetahuinya orang-orang yang mau mengetahuinya, dan tidak akan mengetahuinya orang-orang yang enggan mengetahuinya. Seorang pengikut kebenaran tidak boleh futur dalam usahanya untuk memperoleh dan mengamalkan yang hak.
Futur yaitu rasa malas, enggan, dan lamban dimana sebelumnya ia rajin, bersungguh-sungguh, dan penuh semangat.
Futur adalah satu penyakit yang sering menyerang sebagian ahli ibadah, para da'i, dan penuntut ilmu. Sehingga seseorang menjadi lemah dan malas, bahkan terkadang berhenti sama sekali dari melakukan aktivitas kebaikan.

🌴Orang yang terkena penyakit futur ini berada pada tiga golongan, yaitu:
1). Golongan yang berhenti sama sekali dari aktivitasnya dengan sebab futur, dan golongan ini banyak sekali.

2). Golongan yang terus dalam kemalasan dan patah semangat, namun tidak sampai berhenti sama sekali dari aktivitasnya, dan golongan ini lebih banyak lagi.

3). Golongan yang kembali pada keadaan semula, dan golongan ini sangat sedikit.

🌴 Bahaya Futur
1. Mengabaikan amanah. Futur menyebabkan seorang yang menapaki jalan yang hak bermalas dalam menunaikan kebaikan dan ilmu. Ini bisa menyebabkan tugas yang diamanahkan terbengkalai atau dilaksanakan tidak sempurna. Dan pengabaian terhadap amanah (kewajiban) adalah pelanggaran yang harus dipertanggungjawabkan di hadapan Allah.

2. Gugur dari jalan yang hak. Sekiranya futur tidak ditangani atau dibiarkan, ia akan menjadi satu tabiat. Lama-lama, perasaan ini menjadi duri bagi seseorang yang menapaki jalan yang hak, yang menjadikannya jauh dari kebaikan dan amal dakwah, lalu meninggalkannya.

3. Mengakhiri kehidupan dalam keadaan yang futur. Apabila seseorang itu berlama-lama dalam keadaan futur sehingga menjadi kebiasaannya, maka ia menanggung risiko besar yaitu mati dalam keadaan futur. Ini yang paling kita takuti, karena Allah menilai kita berdasarkan akhir dari perbuatan. "Sesungguhnya seorang hamba itu ada yang melakukan amalan ahli neraka padahal ia termasuk ahli surga, dan ada pula yang mengamalkan amalan ahli surga padahal ia termasuk ahli neraka. Sesungguhnya amal itu tergantung pada kesudahannya." (HR. Bukhari).
Maka dari itulah, Rasulullah mengajar umatnya agar sentiasa berdoa dengan doa; "Ya Allah, sesungguhnya aku memohon perlindungan kepada-Mu dari kesusahan dan kesedihan, aku berlindung kepada-Mu dari penyakit lemah dan malas…" (HR. Bukhari,5425) 🌴Terapi dari Penyakit Futur
Di antara terapi pengobatan penyakit futur adalah.
1). Memperbaharui keimanan. Yaitu dengan mentauhidkan Allah dan memohon kepada-Nya agar ditambah keimanan, serta memperbanyak ibadah, menjaga shalat wajib yang lima waktu dengan berjama'ah, mengerjakan shalat-shalat sunnah rawatib, melakukan shalat Tahajjud dan Witir. Begitu juga dengan bersedekah, silaturahmi, birrul walidain, dan selainnya dari amal-amal ketaatan.
2). Merasa selalu diawasi Allah Ta'ala dan banyak berdzikir kepada-Nya.
3). Ikhlas dan takwa.
4). Mensucikan hati (dari kotoran syirik, bid'ah dan maksiyat), dan memahami kesempurnaan Islam dan mengamalkannya.
5). Menuntut ilmu, tekun menghadiri pelajaran, majelis taklim, muhadharah ilmiyyah, dan daurah-daurah syar'iyyah.
6). Mengatur waktu dan mengintrospeksi diri.
7). Mencari teman yang baik (shalih).
8). Memperbanyak mengingat kematian dan takut terhadap suul khatimah (akhir kehidupan yang jelek).
 9). Sabar dan belajar untuk sabar.
10).Istiqamah dengan Dzikir harian dan amalan-amalan harian dan Berdo'a memohon pertologan Allah.
11).Menjaga diri dari sikap melampau batas dan terlalu menyusahkan diri dalam urusan agama.
12).Menggabungkan diri dengan jamaah kaum Muslimin dan meninggalkan ‘uzlah (menyendiri)
13). Mengenali cobaan- cobaan di jalan dakwah, agar tidak mudah patah semangat atau kendur dan futur.
14).Memberi hak-hak tubuh dan jasmani dengan sesuatu yang boleh dan halal
15).Banyak membaca buku Sirah Nabi dan sejarah orang-orang yang shalih, agar termotivasi untuk mengikuti jejak mereka.
 16).Sering bermuhasabah diri, sehingga ia akan cepat tersadar dari futur. 🌴Syaikh Ibnu Utsaimin mengingatkan tentang terapi mengatasi futur, terutama dalam mencari ilmu sebagai berikut:
1. Mengikhlaskan niat hanya untuk Allah dalam menuntut ilmu
2. Selalu bersama dengan teman-teman yang semangat dalam menuntut ilmu
3. Bersabar, yaitu ketika jiwa mengajak untuk berpaling dari ilmu Allah berfirman:
 وَاصْبِرْ نَفْسَكَ مَعَ الَّذِينَ يَدْعُونَ رَبَّهُمْ بِالْغَدَاةِ وَالْعَشِيِّ يُرِيدُونَ وَجْهَهُ وَلَا تَعْدُ عَيْنَاكَ عَنْهُمْ تُرِيدُ زِينَةَ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا
“Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharap keridaan-Nya; dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka (karena) mengharapkan perhiasan kehidupan dunia ini” (QS Al Kahfi: 28)
🌴  اللهم يا مقلب القلوب  ثبت قلبي على دينك  

Sumber:Muslim.Or.Id;Panduan Menuntut Ilmu,Ust Yazid Jawas, Maus

No comments:

Post a Comment