💥Meskipun
futur merupakan perkara yang lumrah terjadi pada seorang manusia, tetapi
membiarkannya berlarut-larut bisa mematikan hati yang menderitanya dan
pengobatannya jadi lebih sulit. Ingatlah seberapa pun keimanan kita pasti
penyakit ini akan menghampiri. Begitu pun para sahabat Rasulullah pada masanya
juga mengalaminya. Allah berfirman mengisahkan pertanyaan Para Sahabat yang
menunjukkan futurnya, "Apakah kalian mengira bahwa kalian akan masuk surga,
padahal belum datang pada kalian (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang
terdahulu sebelum kalian? Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan,
serta digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan
orang-orang yang beriman bersamanya : "Bilakah datangnya pertolongan
Allah?" Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu sangatlah
dekat". (QS Al Baqarah :214).
Penyakit futur
dan malas banyak menjangkiti orang-orang yang menuntut ilmu agama dan juga
orang-orang yang berusaha menapaki jalan kebenaran. Futur memiliki banyak dan
bermacam-macam sebab. Apabila seorang muslim selamat dari sebagiannya, maka
sedikit sekali kemungkinan selamat dari yang lainnya. Sebab-sebab ini
sebagiannya ada yang bersifat umum dan ada yang bersifat khusus. Futur adalah
penyakit yang sangat ganas, namun tidaklah Allah menurunkan penyakit melainkan
Dia pun menurunkan obatnya. Akan mengetahuinya orang-orang yang mau
mengetahuinya, dan tidak akan mengetahuinya orang-orang yang enggan
mengetahuinya. Seorang pengikut kebenaran tidak boleh futur dalam usahanya
untuk memperoleh dan mengamalkan yang hak.
Futur yaitu rasa
malas, enggan, dan lamban dimana sebelumnya ia rajin, bersungguh-sungguh, dan
penuh semangat.
Futur adalah satu
penyakit yang sering menyerang sebagian ahli ibadah, para da'i, dan penuntut
ilmu. Sehingga seseorang menjadi lemah dan malas, bahkan terkadang berhenti
sama sekali dari melakukan aktivitas kebaikan.
🌴Orang
yang terkena penyakit futur ini berada pada tiga golongan, yaitu:
1). Golongan yang
berhenti sama sekali dari aktivitasnya dengan sebab futur, dan golongan ini
banyak sekali.
2). Golongan yang
terus dalam kemalasan dan patah semangat, namun tidak sampai berhenti sama
sekali dari aktivitasnya, dan golongan ini lebih banyak lagi.
3). Golongan yang
kembali pada keadaan semula, dan golongan ini sangat sedikit.
🌴 Bahaya
Futur
1. Mengabaikan
amanah. Futur menyebabkan seorang yang menapaki jalan yang hak bermalas dalam
menunaikan kebaikan dan ilmu. Ini bisa menyebabkan tugas yang diamanahkan
terbengkalai atau dilaksanakan tidak sempurna. Dan pengabaian terhadap amanah
(kewajiban) adalah pelanggaran yang harus dipertanggungjawabkan di hadapan
Allah.
2. Gugur dari
jalan yang hak. Sekiranya futur tidak ditangani atau dibiarkan, ia akan menjadi
satu tabiat. Lama-lama, perasaan ini menjadi duri bagi seseorang yang menapaki
jalan yang hak, yang menjadikannya jauh dari kebaikan dan amal dakwah, lalu
meninggalkannya.
3. Mengakhiri
kehidupan dalam keadaan yang futur. Apabila seseorang itu berlama-lama dalam
keadaan futur sehingga menjadi kebiasaannya, maka ia menanggung risiko besar
yaitu mati dalam keadaan futur. Ini yang paling kita takuti, karena Allah
menilai kita berdasarkan akhir dari perbuatan. "Sesungguhnya seorang hamba
itu ada yang melakukan amalan ahli neraka padahal ia termasuk ahli surga, dan
ada pula yang mengamalkan amalan ahli surga padahal ia termasuk ahli neraka.
Sesungguhnya amal itu tergantung pada kesudahannya." (HR. Bukhari).
Maka dari itulah,
Rasulullah mengajar umatnya agar sentiasa berdoa dengan doa; "Ya Allah,
sesungguhnya aku memohon perlindungan kepada-Mu dari kesusahan dan kesedihan,
aku berlindung kepada-Mu dari penyakit lemah dan malas…" (HR.
Bukhari,5425) 🌴Terapi dari Penyakit Futur
Di antara terapi
pengobatan penyakit futur adalah.
1). Memperbaharui
keimanan. Yaitu dengan mentauhidkan Allah dan memohon kepada-Nya agar ditambah
keimanan, serta memperbanyak ibadah, menjaga shalat wajib yang lima waktu
dengan berjama'ah, mengerjakan shalat-shalat sunnah rawatib, melakukan shalat
Tahajjud dan Witir. Begitu juga dengan bersedekah, silaturahmi, birrul
walidain, dan selainnya dari amal-amal ketaatan.
2). Merasa selalu
diawasi Allah Ta'ala dan banyak berdzikir kepada-Nya.
3). Ikhlas dan
takwa.
4). Mensucikan
hati (dari kotoran syirik, bid'ah dan maksiyat), dan memahami kesempurnaan
Islam dan mengamalkannya.
5). Menuntut
ilmu, tekun menghadiri pelajaran, majelis taklim, muhadharah ilmiyyah, dan
daurah-daurah syar'iyyah.
6). Mengatur
waktu dan mengintrospeksi diri.
7). Mencari teman
yang baik (shalih).
8). Memperbanyak
mengingat kematian dan takut terhadap suul khatimah (akhir kehidupan yang jelek).
9). Sabar dan belajar untuk sabar.
10).Istiqamah
dengan Dzikir harian dan amalan-amalan harian dan Berdo'a memohon pertologan
Allah.
11).Menjaga diri
dari sikap melampau batas dan terlalu menyusahkan diri dalam urusan agama.
12).Menggabungkan
diri dengan jamaah kaum Muslimin dan meninggalkan ‘uzlah (menyendiri)
13). Mengenali
cobaan- cobaan di jalan dakwah, agar tidak mudah patah semangat atau kendur dan
futur.
14).Memberi
hak-hak tubuh dan jasmani dengan sesuatu yang boleh dan halal
15).Banyak
membaca buku Sirah Nabi dan sejarah orang-orang yang shalih, agar termotivasi
untuk mengikuti jejak mereka.
16).Sering bermuhasabah diri, sehingga ia akan
cepat tersadar dari futur. 🌴Syaikh Ibnu Utsaimin mengingatkan tentang
terapi mengatasi futur, terutama dalam mencari ilmu sebagai berikut:
1. Mengikhlaskan
niat hanya untuk Allah dalam menuntut ilmu
2. Selalu bersama
dengan teman-teman yang semangat dalam menuntut ilmu
3. Bersabar,
yaitu ketika jiwa mengajak untuk berpaling dari ilmu Allah berfirman:
وَاصْبِرْ نَفْسَكَ مَعَ الَّذِينَ يَدْعُونَ رَبَّهُمْ
بِالْغَدَاةِ وَالْعَشِيِّ يُرِيدُونَ وَجْهَهُ وَلَا تَعْدُ عَيْنَاكَ عَنْهُمْ تُرِيدُ
زِينَةَ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا
“Dan bersabarlah
kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja
hari dengan mengharap keridaan-Nya; dan janganlah kedua matamu berpaling dari
mereka (karena) mengharapkan perhiasan kehidupan dunia ini” (QS Al Kahfi: 28)
🌴 اللهم
يا مقلب القلوب ثبت قلبي على دينك
No comments:
Post a Comment