Saturday, January 24, 2015

🎆Menutup Pintu Masuk Syaithan

🌴Bagian yang paling penting pada diri manusia ialah hatinya. Disinilah pintu masuk utamanya Syaithon. Jika hati bersih maka sempitlah jalan syaithon untuk masuk menggoda manusia. Untuk itu kita harus selalu menjaga kebersihan dan kelurusan hati kita dengan ilmu dan iman. Serta membersihkannya dari kotoran syubhat dan syahwat.


🌴Karena hati manusia dapat mengenal Allah Ta'ala dan beramal karena-Nya. Demikian juga hati ibarat raja, sedangkan anggota badan lainnya sebagai pengikut dan pelayannya. Anggota badan melayani hati sebagaimana rakyat melayani raja. Nabi صلى الله عليه وسلم bersabda:
 أَلَا وَإِنَّ فِي الْجَسَدِ مُضْغَةً إِذَا صَلَحَتْ صَلَحَ الْجَسَدُ كُلُّهُ وَإِذَا فَسَدَتْ فَسَدَ الْجَسَدُ كُلُّهُ أَلَا وَهِيَ الْقَلْب
"ُ Ketahuilah, sesungguhnya di dalam tubuh manusia terdapat segumpal daging. Jika ia baik, seluruh tubuh baik. Jika ia rusak, seluruh tubuh juga rusak. Ketahuilah (segumpal daging) itu ialah hati."(HR Imam al-Bukhâri, no. 52,  2051; Muslim, no. 1599)
Perumpamaan setan, ialah ibarat seekor anjing lapar yang mendekatimu. Jika engkau tidak membawa daging dan roti, maka engkau bisa mengusirnya dengan gertakan. Namun jika engkau membawa daging dan roti, sedangkan anjing itu lapar, maka engkau tidak bisa mengusirnya hanya dengan ucapan. Demikian juga hati yang kosong dari makanan setan, maka ia akan segera pergi dengan dzikrullah. Adapun hati yang dikuasai oleh hawa nafsu, maka hawa nafsu itu akan mengangkat dzikir ke permukaan hati, sehingga setan akan menetap di lubuk hatinya.
Berikut ini jalan-jalan untuk menutup pintu masuknya Syaithon:
1. Beriman kepada Allah dan bertawakal kepada-Nya. Allah berfirman : "Sesungguhnya syaithan itu tidak ada kekuasaan atas orang-orang yang beriman dan bertawakkal kepada Rabb-Nya." (An-Nahl :99)
2. Menuntut ilmu syar'i dari sumber dan pemahaman yang benar karena dengan ilmu ini kita terbimbing kepada jalan yang lurus dan mampu menepis sekian banyak perangkap syaithan yang dipasang untuk menjerat kita.
3. Mengokohkan keikhlasan dalam beribadah kepada Allah. Allah berfirman : "Kecuali hamba-hamba Engkau yang mukhlis (ikhlas) di antara mereka." (Al-Hijr :40)
4. Membentengi dengan dzikrullah dan isti'adzah (memohon perlindungan) kepada Allah. Allah Ta'ala berfirman : "Dan jika kamu ditimpa godaan syaithan maka berlindunglah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar dan Maha Mengetahui." (Al-A'raf : 200). Mudah-mudahan Allah melindungi kita dari jebakan-jebakan syaithan yang menyesatkan.
5. Menjauhi dari tempat-tempat dan perkara maksiyat. Sebagaimana nasehat Rahib kepada pembunuh 99 orang lalu digenapi yang keseratus dengan membunuh seorang Rahib, untuk hijrah dari negerinya yang dipenuhi kejahatan kenegerinya orang-orang sholih untuk menyempurnakan taubatnya dari kemaksiyatan.(Muttafaq ‘alaih)
6. Menjauhi dari hal-hal yang batil dan haram. Karena hati yang dipenuhi perkara yang haram akan sulit menerima hidayah dari Allah. Seperti hatinya orang-orang munafik. Allah berfirman:" Dalam hati mereka ada penyakit, lalu ditambah Allah penyakitnya; dan bagi mereka siksa yang pedih, disebabkan mereka berdusta"(Al-BAqoroh:10)
🌴Semoga Allah menjaga kita dan keluarga kita dari tipu daya syaithon Wallahu'alam

Sumber:artikel bukhari.or.id;Madakhilus Syaithon, DR. Abdullah Al-Khothir; Mausu'ah fil-hadits.

No comments:

Post a Comment