Sunday, January 18, 2015

🚨TAHUKAH ANDA?

Topi Tahun Baru
yg berbentuk kerucut
ternyata adalah topi
dengan bentuk
yg disebut SANBENITO,
yakni topi yg digunakan Muslim
Andalusia utk menandai
bahwa mereka sudah murtad
di bawah penindasan
Gereja Katholik Roma
yg menerapkan INKUISISI SPANYOL.

SANBENITO, TANDA MUSLIM
TELAH MURTAD.
Yaitu ketika kaum Frank yg beragama
Kristen Trinitarian menyerang
Negeri Muslim Andalusia.
Mereka menangkapi, menyiksa, dan
membunuh dgn sadis kaum Muslim
yg tak mau tunduk kepada mereka.

Mereka -kaum Kristen Trinitarian-
membentuk lembaga yg bernama Inkuisisi, sebuah lembaga dlm Gereja Katholik Roma yg bertugas melawan ajaran 'sesat'. Atau,  pengadilan atas seseorang
yg didakwa bidat. Dalam hal ini,
yg dimaksud 'sesat'/bidat adalah MUSLIM!

Pakaian yang diberi nama SANBENITO,
pakaian dan topi khas yg dipakaikan
kpd tawanan Muslim yg telah menyerah
dan mau conferso (confert/murtad).
Pakaian ini utk membedakan mereka
(para converso) dgn orang-orang lain
ketika berjalan di tempat-tempat umum
di Andalusia yang saat itu telah takluk
di tangan Ratu Isabella dan Raja Ferdinand.

SANBENITO adalah sebuah pakaian
yg menandakan bhw seorang Muslim
di Andalusia saat itu telah MURTAD.

Bentuk pakaian itu -
jubah dan topinya-
SANGAT IRONIS!

Kini, 6 abad setelah peristiwa
yang sangat sadis tersebut,
banyak remaja Muslim dan anak2 Muslim
justru memakai pakaian SANBENITO
utk merayakan TAHUN BARU MASEHI
dan merayakan ULANG TAHUN.

Atau, meniup trompet-trompet
ala topi SANBENITO
di saat pergantian tahun.

Perayaan-perayaan itu sama sekali
tak pernah dicontohkan Rasulullah Saw.

Sebaliknya,.itu semua justru nyata-nyata berasal
dari kaum kafir.
Kaum yg telah merampas
kejayaan Muslim Andalusia
dan menghancurkan sebuah peradaban maju Islam,
Andalusia.

Astaghfirullah...Astaghfirullah...

Setelah kita tahu sejarah ini,
apakah kita masih tega memakai SANBENITO?
Atau membiarkan anak-anak,
adik-adik, sahabat-sahabat kita
 memakainya?

Padahal 6 abad yang lalu,
SANBENITO adalah pakaian tanda
seorang MUSLIM TELAH MURTAD.

sumber:

Buku MENYINGKAP FITNAH & TEROR karya Hj. Irena Handono

No comments:

Post a Comment